Kamis, 21 November 2019

Kosmetik Kabupaten Serdang Bedagai


Kosmetik Kabupaten Serdang Bedagai-Tidak dapat dibantah lagi: bahan kimia yang menyusun produk perawatan kulit memberi kita desakan harga diri dan penampilan perempuan — dan menciptakan kita wangi. Tetapi sekitar bertahun-tahun riset telah mengindikasikan bahwa pada tingkat penyampaian tertentu, sejumlah bahan ini bisa berkontribusi pada pertumbuhan kanker pada manusia.

Karena kosmetik berisi sekian banyak  bahan kimia, kecil bisa jadi satu bahan kimia tertentu bakal diidentifikasi sebagai penyebab tentu kanker. Meski begitu, tidak sedikit bahan kimia dalam produk perawatan kulit mengganggu hormon. Pengganggu ini menutup atau meniru hormon laksana estrogen, membuang ekuilibrium hormon tubuh. Karena estrogen dapat menciptakan kanker payudara hormon-reseptor-positif tumbuh, tidak sedikit wanita menggali peralatan mandi yang memberi batas paparan mereka terhadap bahan kimia yang beraksi seperti estrogen.

Sementara tidak sedikit bahan masuk ke kosmetik dan produk perawatan pribadi, dua kumpulan bahan kimia sedang dipelajari guna tautan ke kanker payudara:

- Paraben (misalnya, metilparaben, propilparaben, etilparaben, dan butylparaben) ialah bahan kimia yang biasa dipakai untuk mengawetkan produk kosmetik, tergolong makeup, pelembab, produk perawatan rambut, pelumas pribadi, dan krim cukur (sebagian besar brand  antiperspirant dan deodoran). t berisi paraben). Paraben diserap melewati kulit dan mengindikasikan sifat laksana estrogen yang lemah. Dan sejumlah kondisi yang menambah eksposur tubuh terhadap estrogen (seperti tidak mempunyai anak, menopause terlambat, obesitas, dll) sudah dikaitkan dengan penambahan risiko kanker payudara.

- Phthalates (misalnya, DEP, DEHP, DINP dan DIDP) ialah bahan kimia yang biasa dipakai untuk menyangga warna dan meminimalisir kerapuhan pada cat kuku dan semprotan rambut. Wewangian dalam produk perawatan individu dan pembersih pun berisi mereka. Sebagai hormon pengganggu, ftalat tidak meniru estrogen, tetapi mereka bisa mengganggu ekuilibrium hormon beda yang berinteraksi dengan estrogen, tergolong testosteron.

Kontroversi itu

Pada tahun 2004 peneliti AS mengejar bukti paraben dalam sampel tumor kanker payudara. Studi ini menambahkan pengaruh terhadap keyakinan yang telah populer bahwa paraben dalam deodoran ketiak dan tabir surya bisa pindah ke jaringan payudara dan merangsang pertumbuhan keganasan.

Namun, tidak terdapat bukti langsung mengenai hubungan sebab dampak antara paraben dan kanker. Sebuah tinjauan tahun 2005 terhadap data yang terdapat pada waktu tersebut menyimpulkan bahwa paraben tidak akan menambah risiko endpoint yang dimediasi-estrogen, tergolong efek pada kanker payudara dan bahwa kita telah terpapar tidak sedikit fitoestrogen yang telah ada dalam makanan anda yang secara alami terjadi bahan kimia aktif endokrin .

The American Cancer Society setuju bahwa tidak terdapat bukti ilmiah yang lumayan untuk menyokong klaim bahwa pemakaian kosmetik laksana antiperspirants menambah risiko seseorang terpapar kanker payudara. Secara khusus, mereka menulis hal berikut mengenai studi tahun 2004:

- Para peneliti melulu mencari eksistensi paraben dalam sampel kanker payudara. Studi ini tidak mengindikasikan bahwa paraben mengakibatkan perkembangan kanker payudara dalam permasalahan ini - itu melulu menunjukkan bahwa mereka terdapat di sana.

- Meskipun paraben mempunyai sifat serupa estrogen yang lemah, estrogen yang diciptakan dalam tubuh ratusan sampai ribuan kali lipat lebih kuat. Jadi, estrogen alami (atau yang dipungut sebagai pengganti hormon) jauh lebih barangkali berperan dalam pertumbuhan kanker payudara.

- Paraben tidak sedikit digunakan sebagai pengawet dalam sampo, lotion, kosmetik lainnya, dan bahkan makanan. Studi ini tidak menginvestigasi sumber paraben yang ditemukan di jaringan payudara - tidak jelas apakah mereka berasal dari antiperspiran atau sumber lain.

Sebuah pembahasan pada tahun 2008 menambang sekian banyak  studi guna jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

- Apakah terdapat argumen eksperimental atau biologis yang menyokong hubungan potensial antara pemakaian deodoran / antiperspiran dan kanker payudara?

- Apakah pemakaian deodoran / antiperspiran mempunyai efek pada penambahan risiko kanker payudara?

- Dapatkah hubungan sebab dampak antara pemakaian deodoran / antiperspiran dan kanker payudara diterima?

Temuan mereka? "Tidak terdapat bukti ilmiah untuk menyokong hipotesis yang diidentifikasi dan tidak terdapat hipotesis yang divalidasi yang tampaknya membuka jalan ke jalan riset yang menarik."

Banyak kumpulan advokasi wanita dan kesehatan lingkungan tidak setuju. Seperti halnya tidak sedikit penderita kanker payudara yang mencatat tentang atau membicarakan masalah ini. Mereka mengambil benang merah dengan benang merah bahwa kosmetik yang berisi paraben dan ftalat memunculkan sedikit atau tidak terdapat bahaya untuk publik. Mereka menulis bahwa sementara riset saat ini tidak secara parsial menghubungkan paraben dengan tumor, studi ini pun tidak mengindikasikan bahwa paraben aman.

Women's Voices for the Earth, sebuah kumpulan keadilan lingkungan perempuan dari Montana, mengenalkan kampanye yang berupaya menghilangkan bahan kimia beracun dari produk keelokan dan kulit. Akibatnya, Kampanye guna Kosmetik Aman hadir sebagai koalisi untuk mengurangi industri kosmetik guna menghentikan pemakaian bahan kimia yang diketahui atau diperkirakan karsinogen. Secara khusus, koalisi ini sudah mengembangkan perjanjian sukarela yang dinamakan Compa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kosmetik Kabupaten Tapanuli Utara

Sekitar 105.000 hasil (0,61 detik) Hasil Telusur Hasil Lokal Peta Kosmetik Kabupaten Tapanuli Utara Hariati Kosmetik Tak ada ulasan · ...